KI-Kunst: Judul: Pesugihan Saham — Neo-noir Techno-Occult Thriller, 4 Panel (2×2) Gaya & Nuansa Global Estetika: Anime modern high-detail ala Psycho-Pass / Death Note, sentuhan techno-occult neo-noir. Mood: Tegang, dingin, sinis, paranoid; kesepian di puncak gedung kaca. Pencahayaan: Kontras tinggi, rim light neon, neon-blue monitor glow, bayangan pekat, halation tipis dari neon/monitor, highlight spekular di kulit dan material metal. Palet: Biru dingin (#0C1E3C, #12294F), abu-abu korporat (#2A2F36, #3B414A), merah darah (#8A0A16, #C0101A), hijau digital (#00D084, #14F195) + aksen tungsten hangat (#D9A441) hanya dari ponsel/pantulan seadanya. Tekstur & finishing: Film grain 10–20%, vignette ringan, chromatic aberration halus di tepi frame, bloom/glow khusus neon/monitor (jangan over). Shading: 2.5D anime shading dengan micro-texture kulit, subsurface scattering tipis, rim light biru; edge line clean, detail wajah prioritas. Desain Karakter (Bima) — untuk konsistensi lintas panel Usia 28–32, pria Indonesia; tulang pipi tajam, rahang tegas; kantung mata terlihat, tatapan lelah. Rambut hitam pekat, side-part rapi tapi agak awut di depan; kilau tipis dari neon. Janggut tipis 1–2 hari; bibir pucat. Pakaian: setelan slim-fit charcoal grey pinstripe halus, kemeja putih, dasi longgar, kancing atas terbuka, lengan kemeja sedikit digulung; jam tangan metal hitam. Bahasa tubuh: kaku, bahu tertarik; tangan gemetar subtil; napas tertahan. Seed karakter tetap agar raut wajah konsisten antar panel. Prompt Global (Multi-panel 2×2, rasio 3:4 per panel) “Kisah horor finansial bergaya anime modern dengan pencahayaan neo-noir. Fokus berat pada ekspresi wajah tegang dan tekanan psikologis. Lingkungan kantor puncak gedung pencakar langit Jakarta, malam, hujan rintik pada kaca. Layar-layar monitor memancarkan cahaya biru kehijauan; grafik saham merah pekat turun, hijau digital mengancam; bayangan pekat; neon city glow. Render 4 panel berurutan (grid 2×2), masing-masing komposisi kuat dan sinematik, detail mikro tinggi, material realistis, namun tetap estetika anime tajam. Tidak ada logo/merek nyata di kota atau perangkat.” Prompt Panel 1 — Penawaran (The Offer) Komposisi: Over-the-shoulder (dari belakang bahu kiri Bima), framing 3:4. Bima duduk sendirian di kantor mewah modern, setelah jam kerja. Cityscape Jakarta malam di balik jendela kaca besar (siluet Wisma 46/“fountain pen”-like tanpa logo). Gerimis menempel di kaca; bokeh lampu kota. Fokus depan: Ponsel di tangan Bima adalah satu-satunya cahaya hangat (tungsten). Cahaya kuning-oranye lembut memantul ke jari dan wajahnya. Di depannya, beberapa monitor menampilkan grafik saham anjlok merah menyala; UI minimalis, angka dan candlestick tebal tanpa huruf-huruf acak. Ekspresi: wajah lelah, mata merah, kantung mata; pantulan wajah Bima samar di monitor gelap (ghost reflection). Pencahayaan: kontras tinggi; rim light biru dari monitor, fill gelap. Ambient hanya dari neon kota dan monitor. Elemen teks in-frame (opsional, Indonesia, rapi, kotak teks elegan): Narasi (kotak kecil di sudut atas): “Di lantai tertinggi Jakarta, di mana miliaran rupiah bisa lenyap dalam sekejap... ada legenda yang lebih kelam dari sekadar kerugian.” Layar ponsel (balon chat modern): “Sang Oracle: Kerugian hari ini menyakitkan, Bima? Ada cara untuk ‘meminta’ langsung pada pasar. Tapi, pasar selalu menagih bayarannya. Berani?” Optik: lensa 35mm, f/1.8; DOF dangkal agar ponsel + sisi wajah tajam, belakang soft bokeh. Grain 15. Vignette tipis. Chromatic aberration halus di tepi. Warna dominan: biru gelap, abu-abu, merah grafis, aksen hangat dari ponsel. Mood: sunyi, fatalistik, tekanan finansial, keputusan berbahaya. Prompt Panel 2 — Ritual (The Ritual) Komposisi: Close-up intens pada tangan Bima mencolokkan flash drive unik. Drive berbentuk koin kuno (logam tua, patina hijau halus), diukir sirkuit digital rumit yang berpendar hijau samar di sela ukiran. Port USB di rig komputer high-end minimalis hitam matte. Mata Bima terlihat di background bokeh, fokus tajam pada flash drive dan tepi port; keringat dingin menetes di pelipis/ruas jari; kuku rapi tapi sedikit tertekan. Layar utama di belakang (bokeh semi-terbaca): antarmuka hitam pekat dengan satu baris kode hijau berkedip: execute(offering.exe) Teks diegetik: Bisikan Bima (teks kecil dekat mulut, italic): “Apapun... akan kulakukan untuk menang...” Efek suara kecil di sisi komputer: KLIK Pencahayaan: monitor glow hijau kebiruan menyapu jari dan logam koin; highlight spekular pada tepi logam; shadow keras di latar. Optik: lensa makro 90–100mm; f/2.8; DOF sangat dangkal untuk detail tekstur logam dan sidik jari. Grain 12. Aberrasi minimal. Mood: sakral namun digital, sakrilegi teknologi; janji dan ancaman menyatu. Prompt Panel 3 — Penampakan (The Manifestation) Komposisi: Panel paling dramatis, wide shot dinamis, perspektif sedikit low-angle. Dari semua monitor, gelombang data hijau-merah meledak ke ruang, membentuk ENTITAS abstrak: pusaran angka, candlestick berdenyut seperti organ, simbol mata uang ($, ¥) menyatu, serpihan ticker berjalan—semuanya membentuk tubuh yang berputar. Dua cahaya merah menyala di tengah pusaran menyerupai mata jahat, memantul di lantai mengilap. Bima terduduk jatuh, tumit menyeret, telapak tangan menopang, wajah pucat pasi, pupil menyempit; dasi terjulur. Kertas-kertas laporan berterbangan, kabel melengkung seperti tentakel data. VFX: glitch-scanlines halus, distorsi lens subtle saat entitas memelintir cahaya; partikel digital (pixel dust); volumetric light tipis dari monitor. Teks diegetik: Narasi (kotak teks melengkung mengorbit entitas): “Ia tidak meminta pada dewa... Ia memanggil pasar itu sendiri. Entitas rakus yang dibangun dari keserakahan jutaan manusia.” Suara entitas (teks bergerigi, glitch): « K E K A Y A A N ... D I T U K A R ... D E N G A N ... A P A ? » Pencahayaan: kontras ekstrem; backlight neon kuat, rim merah-hijau pada tepi objek; refleksi data di kaca dan lantai. Optik: lensa 24mm, f/2.2; motion freeze tajam; shutter cukup singkat. Grain 18. Bloom hanya pada neon/data. Warna dominan: hijau digital dan merah darah beradu di atas biru dingin/abu korporat. Mood: awe + horror finansial; skala kekuatan tak manusiawi. Prompt Panel 4 — Tagihan (The Price) Komposisi: Sudut pandang dari dalam cermin wastafel toilet kantor mewah (marmer gelap, chrome). Bima menatap pantulannya. Ponsel di atas wastafel menampilkan notifikasi kenaikan tak masuk akal: “+1.250%” (UI minimalis, bahasa Indonesia). Wajah nyata Bima: kaku, horor, menahan tangis; satu tetes air mata hitam mengalir dari mata kanan. Pantulan cermin berbeda: Bima menyeringai lebar, mata tanpa pupil—sebagai gantinya simbol grafik candlestick hijau yang terus naik, bergerak pelan. Senyum pantulan terlalu lebar tidak wajar (tanpa gore), aura dingin. Teks diegetik: Narasi (kotak bawah): “Pasar telah memberinya keuntungan. Sebagai gantinya, pasar mengambil satu-satunya hal yang tidak bisa ia beli kembali: jiwanya. Kini, mata itu hanya bisa melihat satu hal... kerakusan abadi.” Pencahayaan: lampu toilet korporat putih dingin (4000–5000K), bercampur pantulan hijau dari ponsel; vignette tipis dari sudut cermin; tetes air di keran memantulkan neon hijau. Optik: lensa 50mm, f/2; DOF sedang, fokus pada wajah dan pantulan sekaligus (split focus feel). Grain 14. CA tipis. Mood: kemenangan pahit; kehilangan kemanusiaan; hening menakutkan. Catatan Teknis (opsional untuk mesin gambar) Rasio per panel: 3:4; komposit output grid 2×2 (susun Panel 1–4 dari kiri ke kanan, atas lalu bawah). Kualitas/detail: tinggi; detail wajah prioritas; garis bersih; tekstur halus; dynamic range luas. Stylize: 650–800 (tinggi agar estetika anime-neo-noir kuat). Seed: tetap untuk konsistensi karakter Bima (gunakan seed sama untuk semua panel, lalu variasi minor per panel +1/+2 jika perlu). Film grain: 10–20%; Vignette: ringan; Chromatic aberration: halus di tepi frame. Bloom/Glow: terbatas pada neon/monitor/data entity; hindari bloom berlebihan. DOF: digunakan kreatif (panel 2 sangat dangkal; panel 3 lebih lebar). Kamera: 35mm (P1), 90–100mm macro (P2), 24mm (P3), 50mm (P4). Komposisi: leading lines dari monitor ke ponsel (P1), rule of thirds & golden ratio, negative space untuk narasi. Jika model sulit merender teks rapi: sisakan ruang kosong untuk teks (speech/narasi) dan tambahkan di tahap post. Negative Prompt (sangat penting) gore, kekerasan eksplisit, body horror grafis teks bahasa Inggris acak/gibberish pada environment/UI, kesalahan ejaan mencolok logo/merek nyata, watermark, UI aplikasi asli, ikon brand anatomi salah (wajah distorsi, proporsi tangan tidak wajar), tangan >/< 5 jari glitch berlebihan yang menutupi ekspresi, bloom berlebihan, noise destruktif font generatif kacau, teks mengambang tidak logis warna kartun cerah tak sesuai palet; komedi slapstick; ekspresi karikatural
Erstellt von fluffy panda
Inhaltsdetails
Mediendetails
Nutzerinteraktion
Über dieses KI-Werk
Beschreibung
Erstellungseingabe
Engagement
fluffy panda

fluffy panda
Judul: Pesugihan Saham — Neo-noir Techno-Occult Thriller, 4 Panel (2×2) Gaya & Nuansa Global Estetika: Anime modern high-detail ala Psycho-Pass / Death Note, sentuhan techno-occult neo-noir. Mood: Tegang, dingin, sinis, paranoid; kesepian di puncak gedung kaca. Pencahayaan: Kontras tinggi, rim light neon, neon-blue monitor glow, bayangan pekat, halation tipis dari neon/monitor, highlight spekular di kulit dan material metal. Palet: Biru dingin (#0C1E3C, #12294F), abu-abu korporat (#2A2F36, #3B414A), merah darah (#8A0A16, #C0101A), hijau digital (#00D084, #14F195) + aksen tungsten hangat (#D9A441) hanya dari ponsel/pantulan seadanya. Tekstur & finishing: Film grain 10–20%, vignette ringan, chromatic aberration halus di tepi frame, bloom/glow khusus neon/monitor (jangan over). Shading: 2.5D anime shading dengan micro-texture kulit, subsurface scattering tipis, rim light biru; edge line clean, detail wajah prioritas. Desain Karakter (Bima) — untuk konsistensi lintas panel Usia 28–32, pria Indonesia; tulang pipi tajam, rahang tegas; kantung mata terlihat, tatapan lelah. Rambut hitam pekat, side-part rapi tapi agak awut di depan; kilau tipis dari neon. Janggut tipis 1–2 hari; bibir pucat. Pakaian: setelan slim-fit charcoal grey pinstripe halus, kemeja putih, dasi longgar, kancing atas terbuka, lengan kemeja sedikit digulung; jam tangan metal hitam. Bahasa tubuh: kaku, bahu tertarik; tangan gemetar subtil; napas tertahan. Seed karakter tetap agar raut wajah konsisten antar panel. Prompt Global (Multi-panel 2×2, rasio 3:4 per panel) “Kisah horor finansial bergaya anime modern dengan pencahayaan neo-noir. Fokus berat pada ekspresi wajah tegang dan tekanan psikologis. Lingkungan kantor puncak gedung pencakar langit Jakarta, malam, hujan rintik pada kaca. Layar-layar monitor memancarkan cahaya biru kehijauan; grafik saham merah pekat turun, hijau digital mengancam; bayangan pekat; neon city glow. Render 4 panel berurutan (grid 2×2), masing-masing komposisi kuat dan sinematik, detail mikro tinggi, material realistis, namun tetap estetika anime tajam. Tidak ada logo/merek nyata di kota atau perangkat.” Prompt Panel 1 — Penawaran (The Offer) Komposisi: Over-the-shoulder (dari belakang bahu kiri Bima), framing 3:4. Bima duduk sendirian di kantor mewah modern, setelah jam kerja. Cityscape Jakarta malam di balik jendela kaca besar (siluet Wisma 46/“fountain pen”-like tanpa logo). Gerimis menempel di kaca; bokeh lampu kota. Fokus depan: Ponsel di tangan Bima adalah satu-satunya cahaya hangat (tungsten). Cahaya kuning-oranye lembut memantul ke jari dan wajahnya. Di depannya, beberapa monitor menampilkan grafik saham anjlok merah menyala; UI minimalis, angka dan candlestick tebal tanpa huruf-huruf acak. Ekspresi: wajah lelah, mata merah, kantung mata; pantulan wajah Bima samar di monitor gelap (ghost reflection). Pencahayaan: kontras tinggi; rim light biru dari monitor, fill gelap. Ambient hanya dari neon kota dan monitor. Elemen teks in-frame (opsional, Indonesia, rapi, kotak teks elegan): Narasi (kotak kecil di sudut atas): “Di lantai tertinggi Jakarta, di mana miliaran rupiah bisa lenyap dalam sekejap... ada legenda yang lebih kelam dari sekadar kerugian.” Layar ponsel (balon chat modern): “Sang Oracle: Kerugian hari ini menyakitkan, Bima? Ada cara untuk ‘meminta’ langsung pada pasar. Tapi, pasar selalu menagih bayarannya. Berani?” Optik: lensa 35mm, f/1.8; DOF dangkal agar ponsel + sisi wajah tajam, belakang soft bokeh. Grain 15. Vignette tipis. Chromatic aberration halus di tepi. Warna dominan: biru gelap, abu-abu, merah grafis, aksen hangat dari ponsel. Mood: sunyi, fatalistik, tekanan finansial, keputusan berbahaya. Prompt Panel 2 — Ritual (The Ritual) Komposisi: Close-up intens pada tangan Bima mencolokkan flash drive unik. Drive berbentuk koin kuno (logam tua, patina hijau halus), diukir sirkuit digital rumit yang berpendar hijau samar di sela ukiran. Port USB di rig komputer high-end minimalis hitam matte. Mata Bima terlihat di background bokeh, fokus tajam pada flash drive dan tepi port; keringat dingin menetes di pelipis/ruas jari; kuku rapi tapi sedikit tertekan. Layar utama di belakang (bokeh semi-terbaca): antarmuka hitam pekat dengan satu baris kode hijau berkedip: execute(offering.exe) Teks diegetik: Bisikan Bima (teks kecil dekat mulut, italic): “Apapun... akan kulakukan untuk menang...” Efek suara kecil di sisi komputer: KLIK Pencahayaan: monitor glow hijau kebiruan menyapu jari dan logam koin; highlight spekular pada tepi logam; shadow keras di latar. Optik: lensa makro 90–100mm; f/2.8; DOF sangat dangkal untuk detail tekstur logam dan sidik jari. Grain 12. Aberrasi minimal. Mood: sakral namun digital, sakrilegi teknologi; janji dan ancaman menyatu. Prompt Panel 3 — Penampakan (The Manifestation) Komposisi: Panel paling dramatis, wide shot dinamis, perspektif sedikit low-angle. Dari semua monitor, gelombang data hijau-merah meledak ke ruang, membentuk ENTITAS abstrak: pusaran angka, candlestick berdenyut seperti organ, simbol mata uang ($, ¥) menyatu, serpihan ticker berjalan—semuanya membentuk tubuh yang berputar. Dua cahaya merah menyala di tengah pusaran menyerupai mata jahat, memantul di lantai mengilap. Bima terduduk jatuh, tumit menyeret, telapak tangan menopang, wajah pucat pasi, pupil menyempit; dasi terjulur. Kertas-kertas laporan berterbangan, kabel melengkung seperti tentakel data. VFX: glitch-scanlines halus, distorsi lens subtle saat entitas memelintir cahaya; partikel digital (pixel dust); volumetric light tipis dari monitor. Teks diegetik: Narasi (kotak teks melengkung mengorbit entitas): “Ia tidak meminta pada dewa... Ia memanggil pasar itu sendiri. Entitas rakus yang dibangun dari keserakahan jutaan manusia.” Suara entitas (teks bergerigi, glitch): « K E K A Y A A N ... D I T U K A R ... D E N G A N ... A P A ? » Pencahayaan: kontras ekstrem; backlight neon kuat, rim merah-hijau pada tepi objek; refleksi data di kaca dan lantai. Optik: lensa 24mm, f/2.2; motion freeze tajam; shutter cukup singkat. Grain 18. Bloom hanya pada neon/data. Warna dominan: hijau digital dan merah darah beradu di atas biru dingin/abu korporat. Mood: awe + horror finansial; skala kekuatan tak manusiawi. Prompt Panel 4 — Tagihan (The Price) Komposisi: Sudut pandang dari dalam cermin wastafel toilet kantor mewah (marmer gelap, chrome). Bima menatap pantulannya. Ponsel di atas wastafel menampilkan notifikasi kenaikan tak masuk akal: “+1.250%” (UI minimalis, bahasa Indonesia). Wajah nyata Bima: kaku, horor, menahan tangis; satu tetes air mata hitam mengalir dari mata kanan. Pantulan cermin berbeda: Bima menyeringai lebar, mata tanpa pupil—sebagai gantinya simbol grafik candlestick hijau yang terus naik, bergerak pelan. Senyum pantulan terlalu lebar tidak wajar (tanpa gore), aura dingin. Teks diegetik: Narasi (kotak bawah): “Pasar telah memberinya keuntungan. Sebagai gantinya, pasar mengambil satu-satunya hal yang tidak bisa ia beli kembali: jiwanya. Kini, mata itu hanya bisa melihat satu hal... kerakusan abadi.” Pencahayaan: lampu toilet korporat putih dingin (4000–5000K), bercampur pantulan hijau dari ponsel; vignette tipis dari sudut cermin; tetes air di keran memantulkan neon hijau. Optik: lensa 50mm, f/2; DOF sedang, fokus pada wajah dan pantulan sekaligus (split focus feel). Grain 14. CA tipis. Mood: kemenangan pahit; kehilangan kemanusiaan; hening menakutkan. Catatan Teknis (opsional untuk mesin gambar) Rasio per panel: 3:4; komposit output grid 2×2 (susun Panel 1–4 dari kiri ke kanan, atas lalu bawah). Kualitas/detail: tinggi; detail wajah prioritas; garis bersih; tekstur halus; dynamic range luas. Stylize: 650–800 (tinggi agar estetika anime-neo-noir kuat). Seed: tetap untuk konsistensi karakter Bima (gunakan seed sama untuk semua panel, lalu variasi minor per panel +1/+2 jika perlu). Film grain: 10–20%; Vignette: ringan; Chromatic aberration: halus di tepi frame. Bloom/Glow: terbatas pada neon/monitor/data entity; hindari bloom berlebihan. DOF: digunakan kreatif (panel 2 sangat dangkal; panel 3 lebih lebar). Kamera: 35mm (P1), 90–100mm macro (P2), 24mm (P3), 50mm (P4). Komposisi: leading lines dari monitor ke ponsel (P1), rule of thirds & golden ratio, negative space untuk narasi. Jika model sulit merender teks rapi: sisakan ruang kosong untuk teks (speech/narasi) dan tambahkan di tahap post. Negative Prompt (sangat penting) gore, kekerasan eksplisit, body horror grafis teks bahasa Inggris acak/gibberish pada environment/UI, kesalahan ejaan mencolok logo/merek nyata, watermark, UI aplikasi asli, ikon brand anatomi salah (wajah distorsi, proporsi tangan tidak wajar), tangan >/< 5 jari glitch berlebihan yang menutupi ekspresi, bloom berlebihan, noise destruktif font generatif kacau, teks mengambang tidak logis warna kartun cerah tak sesuai palet; komedi slapstick; ekspresi karikatural
3 months ago