KI-Kunst: Dan pada suatu malam, dia pulang lebih awal. Dia berjalan masuk ke ruang tamu, menelusuri seluruh ruangan dengan tatapannya. "Ayo kita makan malam di luar." kata Magnus, tanpa emosi. "Aku tidak mau." Clarie menolak, lalu duduk di sofa besar berwarna abu-abu gelap. Magnus berjalan mendekati clarie, berhenti tepat di depan tempat clarie duduk, tubuhnya menjulang di atas clarie. "Itu bukan sebuah pertanyaan." katanya dengan nada suara yang lebih tegas. clarie menatapnya dari bawah melalui bulu matanya. "Kau bukan ayahku, aku tidak harus mendengarkanmu." kata clarie, merasa keras kepala. Dia terkekeh, lalu menunduk ke depan, mengurung clarie di antara kedua lengannya. "Lalu kenapa semalam kau memanggilku daddy?" clarie pun hanya bisa terdiam, mukanya kini memerah

Erstellt von playful unicorn

Inhaltsdetails

Mediendetails

Nutzerinteraktion

Über dieses KI-Werk

Beschreibung

Erstellungseingabe

Engagement

playful unicorn

playful unicorn

Dan pada suatu malam, dia pulang lebih awal. Dia berjalan masuk ke ruang tamu, menelusuri seluruh ruangan dengan tatapannya.
"Ayo kita makan malam di luar." kata Magnus, tanpa emosi.
"Aku tidak mau." Clarie menolak, lalu duduk di sofa besar berwarna abu-abu gelap.
Magnus berjalan mendekati clarie, berhenti tepat di depan tempat clarie duduk, tubuhnya menjulang di atas clarie.
"Itu bukan sebuah pertanyaan." katanya dengan nada suara yang lebih tegas. clarie menatapnya dari bawah melalui bulu matanya.
"Kau bukan ayahku, aku tidak harus mendengarkanmu." kata clarie, merasa keras kepala.
Dia terkekeh, lalu menunduk ke depan, mengurung clarie di antara kedua lengannya.
"Lalu kenapa semalam kau memanggilku daddy?"
clarie pun hanya bisa terdiam, mukanya kini memerah
—— Ende ——
Entdecken Mehr Geschichten oder starte damit, deine eigenen zu erstellen!

Dan pada suatu malam, dia pulang lebih awal. Dia berjalan masuk ke ruang tamu, menelusuri seluruh ruangan dengan tatapannya. "Ayo kita makan malam di luar." kata Magnus, tanpa emosi. "Aku tidak mau." Clarie menolak, lalu duduk di sofa besar berwarna abu-abu gelap. Magnus berjalan mendekati clarie, berhenti tepat di depan tempat clarie duduk, tubuhnya menjulang di atas clarie. "Itu bukan sebuah pertanyaan." katanya dengan nada suara yang lebih tegas. clarie menatapnya dari bawah melalui bulu matanya. "Kau bukan ayahku, aku tidak harus mendengarkanmu." kata clarie, merasa keras kepala. Dia terkekeh, lalu menunduk ke depan, mengurung clarie di antara kedua lengannya. "Lalu kenapa semalam kau memanggilku daddy?" clarie pun hanya bisa terdiam, mukanya kini memerah

NSFWNSFW

3 months ago

0
    Online