AI 藝術: Suara TV memecah kesunyian di pagi hari dari dalam sebuah rumah berlantai dua di sebuah komplek perumahan di Ibu kota. Seorang remaja berambut hitam yang poninya menutupi mata kanannya, berbadan kurus dan tinggi, dan codet di mata kirinya. Duduk di sofa hitam dengan wajah yang tampak malas, seolah olah ia sedang mencari sebuah berita dan sama sekali tidak bisa menemukannya. Bertumpuk tumpuk koran telah ia baca, berpuluh puluh saluran televisi telah ditontonnya. Namun ia sama sekali tidak bisa menemukannya sampai akhirnya ia menyerah, ia mengambil remote disampingnya dan mematikan TV, kemudian ia mengeluh sambil merebahkan diri di sofa. “Aah, ini melelahkan” Keluhnya. “Apa apaan sih kau ini, Kyro?” Remaja itu mengangkat kepalanya, dan melihat gadis berambut hitam panjang yang digerai dan memakai kimono putih di ambang pintu kamar yang berada tepat di samping TV. “Oh, Lilo” Kata remaja itu yang bernama Kyro “ada apa?” “Bukan “ada apa”” Kata Lilo sambil menggelengkan kepalanya “kau hanya buang buang waktumu untuk mencari sesuatu yang mustahil diberitakan” “Memang kau tahu apa yang aku cari, heh?” Tantang Kyro. “Memangnya apa lagi?” Kata Lilo sambil mendekati Kyro “kau pasti cari cari berita tentang organisasi itu lagi kan? Sudah berbulan bulan kau mencarinya” “Yah, tidak harus itu juga sih” Kata Kyro sambil beringsut dan kembali duduk untuk memberikan tempat duduk bagi Lilo “bisa yang mendekati atau lainnya” “Kan sudah berkali kali kubilang itu mustahil?” Kata Lilo sambil merebut remote TV dari tangan Kyro “organisasi itu sangat terampil dalam bermain, mereka juga menaati aturan manusia sihir, jangan pernah menunjukan sihir di depan manusia biasa!” “Ya, ya, ya, Kau sudah banyak menceramahiku soal itu, terima kasih” Kata Kyro sambil bangkit berdiri. “Sudah berani melawanku rupanya? Kau tidak ingat dirimu yang dulu saat dihadapanku ya?” Kata Lilo kesal sambil menatap punggung Kyro dengan tajam.

創作者 Wocker sensei

內容詳情

媒體資訊

用戶互動

關於此 AI 創作

描述

創作提示

互動

Wocker sensei

Wocker sensei

Suara TV memecah kesunyian di pagi hari dari dalam sebuah rumah berlantai dua di sebuah komplek perumahan di Ibu kota. Seorang remaja berambut hitam yang poninya menutupi mata kanannya, berbadan kurus dan tinggi, dan codet di mata kirinya. Duduk di sofa hitam dengan wajah yang tampak malas, seolah olah ia sedang mencari sebuah berita dan sama sekali tidak bisa menemukannya. Bertumpuk tumpuk koran telah ia baca, berpuluh puluh saluran televisi telah ditontonnya. Namun ia sama sekali tidak bisa menemukannya sampai akhirnya ia menyerah, ia mengambil remote disampingnya dan mematikan TV, kemudian ia mengeluh sambil merebahkan diri di sofa.
	“Aah, ini melelahkan” Keluhnya.
	“Apa apaan sih kau ini, Kyro?”

Remaja itu mengangkat kepalanya, dan melihat gadis berambut hitam panjang yang digerai dan memakai kimono putih di ambang pintu kamar yang berada tepat di samping TV.
	“Oh, Lilo” Kata remaja itu yang bernama Kyro “ada apa?”
	“Bukan “ada apa”” Kata Lilo sambil menggelengkan kepalanya “kau hanya buang buang waktumu untuk mencari sesuatu yang mustahil diberitakan”
	“Memang kau tahu apa yang aku cari, heh?” Tantang Kyro.
	“Memangnya apa lagi?” Kata Lilo sambil mendekati Kyro “kau pasti cari cari berita tentang organisasi itu lagi kan? Sudah berbulan bulan kau mencarinya”
	“Yah, tidak harus itu juga sih” Kata Kyro sambil beringsut dan kembali duduk untuk memberikan tempat duduk bagi Lilo “bisa yang mendekati atau lainnya”
	“Kan sudah berkali kali kubilang itu mustahil?” Kata Lilo sambil merebut remote TV dari tangan Kyro “organisasi itu sangat terampil dalam bermain, mereka juga menaati aturan manusia sihir, jangan pernah menunjukan sihir di depan manusia biasa!”
	“Ya, ya, ya, Kau sudah banyak menceramahiku soal itu, terima kasih” Kata Kyro sambil bangkit berdiri.
	“Sudah berani melawanku rupanya? Kau tidak ingat dirimu yang dulu saat dihadapanku ya?” Kata Lilo kesal sambil menatap punggung Kyro dengan tajam.
—— 結束 ——
探索 更多故事 或開始 創作您自己的!

Suara TV memecah kesunyian di pagi hari dari dalam sebuah rumah berlantai dua di sebuah komplek perumahan di Ibu kota. Seorang remaja berambut hitam yang poninya menutupi mata kanannya, berbadan kurus dan tinggi, dan codet di mata kirinya. Duduk di sofa hitam dengan wajah yang tampak malas, seolah olah ia sedang mencari sebuah berita dan sama sekali tidak bisa menemukannya. Bertumpuk tumpuk koran telah ia baca, berpuluh puluh saluran televisi telah ditontonnya. Namun ia sama sekali tidak bisa menemukannya sampai akhirnya ia menyerah, ia mengambil remote disampingnya dan mematikan TV, kemudian ia mengeluh sambil merebahkan diri di sofa. “Aah, ini melelahkan” Keluhnya. “Apa apaan sih kau ini, Kyro?” Remaja itu mengangkat kepalanya, dan melihat gadis berambut hitam panjang yang digerai dan memakai kimono putih di ambang pintu kamar yang berada tepat di samping TV. “Oh, Lilo” Kata remaja itu yang bernama Kyro “ada apa?” “Bukan “ada apa”” Kata Lilo sambil menggelengkan kepalanya “kau hanya buang buang waktumu untuk mencari sesuatu yang mustahil diberitakan” “Memang kau tahu apa yang aku cari, heh?” Tantang Kyro. “Memangnya apa lagi?” Kata Lilo sambil mendekati Kyro “kau pasti cari cari berita tentang organisasi itu lagi kan? Sudah berbulan bulan kau mencarinya” “Yah, tidak harus itu juga sih” Kata Kyro sambil beringsut dan kembali duduk untuk memberikan tempat duduk bagi Lilo “bisa yang mendekati atau lainnya” “Kan sudah berkali kali kubilang itu mustahil?” Kata Lilo sambil merebut remote TV dari tangan Kyro “organisasi itu sangat terampil dalam bermain, mereka juga menaati aturan manusia sihir, jangan pernah menunjukan sihir di depan manusia biasa!” “Ya, ya, ya, Kau sudah banyak menceramahiku soal itu, terima kasih” Kata Kyro sambil bangkit berdiri. “Sudah berani melawanku rupanya? Kau tidak ingat dirimu yang dulu saat dihadapanku ya?” Kata Lilo kesal sambil menatap punggung Kyro dengan tajam.

3 months ago

0
    在線